Dalam pemanfaatannya, diperlukan data/informasi mengenai potensi energi angin aktual yang tersedia di lokasi pemasangan (suplai) dan kebutuhan di lokasi tersebut (kebutuhan). Kajian dan evaluasi yang lebih akurat mengenai kedua aspek ini bersama aspek ekonomis akan menghasilkan pemanfaatan SKEA yang optimal di suatu lokasi. Di Indonesia sendiri, energi angin ini dimanfaatkan untuk pembangunan PLTB. Pemanfaatan energi angin ini yaitu menggunakan kincir angin lalu dihubungkan menggunakan generator ataupun turbin, contoh pada kincir angin ini cukup klasik karena sudah dilakukan sejak awal penggunaan energi angin. Untuk contoh modernnya yaitu dapat Anda lihat pada pembangkit listrik tenaga angin dan juga air pompa.
berikut beberapa contoh penggunaan energi angin :
a. pembangkit listrik
Energi angin dapat menggerakan alat yang sering kita kenal dengan istilah kincir angin sebagai pembangkit listrik. Dengan menggunakan energi angin sebagai pembangkit listrik, maka kita akan dapat mengurangi pencemaran dan polusi udara, serta menjaga keutuhan cadangan bahan bakar .
b. penggunaan dengan prinsip aerodinamika
Prinsip aerodinamika ini adalah suatu prinsip yang menggabungkan desain modeling suatu benda yang dipadukan dengan gerakan dan arah dari energy angin.Prinsip aerodinamika ini biasanya diaplikasikan pada :
- Mobil balap
- Kendaraan bermotor
- Pesawat terbang
- Rudal dan peralatan perang







No comments:
Post a Comment